Sabtu, 02 April 2016

SISTEM DESAIN KERJA

 1.  Desain pekerjaan
Robins mengemukakan bahwa desain kerja (job design) merupakan istilah yang menunjukkan bagaimana tugas-tugas dikombinasikan untuk membentuk pekerjaan yang lengkap.
Schemerhorn mempertegas bahwa desain pekerjaan (job design) merupakan pengalokasian daftar pekerjaan untuk individu dan kelompok.
Sedangkan Scarborough mengemukakan bahwa desain pekerjaan dapat didefinisikan sebagai isi, fungsi dan hubungan-hubungan dari pekerjaan yang diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi dan untuk kepuasan pegawai dalam melakukan pekerjaan.
Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan para ahli dapat disimpulkan bahwa konsep desain kerja (job design) merupakan rincian tugas dan pelaksanaan tugas untuk individu maupun kelompok yang mana dapat mengantarkan organisasi dalam mencapai tujuan.

2.    Mendesain kembali pekerjaan (job redesign)
Robbins melihat mendesain kembali pekerjaan (job redesign) merupakan kegiatan untuk merancang kembali pekerjaan tertentu yang berhubungan dengan perubahan.
Sedangkan schermerhorn menyatakan bahwa mendesain kembali pekerjaan (job redesign) sebagai penyusunan kembali komponen-komponen dari tugas-tugas pada kebutuhan layak serta dalam rangka memperbaiki kemampuan individu.
Menurut Simamora (2004:118) teknik-teknik desain pekerjaan dapat dilakukan dengan cara:
  1. Simplikasi pekerjaan
  2. Rotasi pekerjaan
  3. Pemekaran pekerjaan
  4. Pemerkayaan Pekerjaan
3.    Pendekatan dan Teknik Desain Kerja (job design) 

Pendekatan tersebut diantaranya adalah:
  1. Setiap pekerjaan diwujudkan dalam bentuk kegiatan yang berlainan yang selalu dimulai dari awal dan selalu diakhiri dengan baik.
  2. Diusahakan bagaimana para pekerja dapat menganalisa penampilan kerja, maupun gerak gerik mereka dalam bekerja.
  3. Memeriksa beberapa alternative atau cara yang efisien untuk  mengerjakan tugas.
  4. Melatih para pekerja untuk dapat melakukan pekerjaan secara efektif dan efisien
Menurut Hellriegel untuk mendesain pekerjaan (job design) dapat digunakan beberapa pendekatan sebagai berikut :
  • Pengayaan kerja (job enrichment) dengan membuat pekerjaan menjadi lebih berarti, menarik dan menantang.
  • Perluasan Kerja (job enlargement) dengan cara menambah tugas-tugas untuk macam-macam pekerjaan.
  • Seperangkat Tujuan (goal setting) membangun tujuan, umpan balik dan dorongan dalam pelaksanaan pekerjaan.
  • Teknik kerja (job engineering) pemusatan dan efesiensi kerja dan menganalisis pekerjaan.
  • Rotasi Kerja (job rotation) membuat pekerjaan menjadi bervariasi.
  • Pendekatan sosioteknikal (sosiotechnical approach) menentukan tanggung jawab pekerjaan untuk kelompok dan adanya keseimbangan antara aspek teknis dengan aspek sosial.

  4.    Teknik-teknik desain kerja
  • Rotasi kerja (job rotation)
Robbins mengemukakan rotasi kerja adalah variasi horisontal atau perpindahan pekerjaan secara horisontal. Sedangkan, Menurut stonner dalam rotasi kerja para pegawai dapat dipindah-pindahkan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya.
  • Perluasan kerja (job enlargment)
Mitchelt menggambarkan 4 cara yang dapat digunakan untuk perluasan pekerjaan (job enlargement), yaitu:
  1. Pertukaran pegawai
  2. Mengganti tingkat kesulitan, mengulang tugas-tugas yang memberatkan digantikan dengan mesin bila perlu
  3. Memberikan tugas-tugas banyak atau memperbanyak petunjuk untuk melakukan pekerjaan
  4. Penggunaan rotasi kerja
  • Pengayaan kerja (job enrichment)
Menurut stoner dalam pengayaan kerja kegiatan-kegiatan kerja dari suatu bidang vertical dari suatu unit organisasi dikombinasikan dalam suatu bentuk pekerjaan ,sehingga pegawai dapat merasakan adanya otonomi pada pelaksanaan pekerjaan yang lebih besar.
  • Kelompok kerja
Kelompok kerja dalam suatu organisasi merupakan bentuk kelompok kerja yang dibentuk untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan dalam organisasi ,sehinngga nantinya dengan kelompok kerja para pegawai dapat melaksanakan pekerjaan secara efisien dan efektif sesuai dengn rencana kerja yang telah ditetapkan semula.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar